In the day of freedom is

Freedom atau merdeka merupakan kebanggaan bagi kami warga negara Indonesia. Setiap 17 Agustus kami selalu merayakan kebahagiaan warisan para pahlawan bangsa ini. Freedom juga melambangkan kebebasan dalam berbagai sudut seseorang. Bagi saya freedom atau kebebasan adalah ketika saya bisa melakukan apa saja yang saya inginkan sepanjang masih dalam jalur agama.

Tanggal 17 agustus kali ini menjadi hari yang bersejarah dalam hidup saya. Pas satu bulan setelah ulang tahun saya dan malah pada hari itu saya mendapatkan sakit cacar dan kali saya mendapatkan kejutan hari yang sekaligus merubah jalur mimpi saya. Entah itu akan merubah kebebasan hidup saya selanjutnya atau tidak saya pun masih bertanya-tanya dalam hati. Pagi itu saya tidak ikut upacara bendera karena selain belum pulih dari sakit cacar (sedikit tidak PEDE dengan wajah yang penuh bintik hitam bekas cacar), ada teman satu kos yang mau berkunjung. Ini kunjungan pertama setelah lama tidak pernah bertemu (sekitar 6 tahun).

Saya sebelumnya tidak diberitahu kalau anak itu datang dengan kakak keduanya. Saya sih sempat bingung juga kenapa ada orang lain selain anak ini tapi saya berpikir mungkin hanya kebetulan saja bertemu sebelum ke pasar sentral atau ke tempat belanja lainnya. Di luar dugaan ternyata mereka mengemban amanah untuk menemui saya. Setelah bercengkrama beberapa saat, sang kakak mulai mendekati saya dan menyampaikan niat keluarga besarnya. Saya mulai deg-degan dan alam dalam hati saya berkata” mereka sepertinya bermaksud untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting, apa jangan-jangan melamar?”  Finally insting saya mulai tepat sasaran. Sang kakak mulai menyampaikan niatnya untuk memastikan apakah saya sedang tidak atau menerima lamaran orang karena adik laki-lakinya ingin dinikahkan. Deg-degan saya mulai naik ke kepala.’brusttt” Ini serangan fajar. Tanpa tanda saya langsung diserang. Dengan sedikit bimbang saya katakan bahwa saya sedang menunggu seseorang sampai bulan oktober.ini. Kesimpulan yang mungkin kakak beradik ini dapatkan adalah peluang masih ada dan itu yang sampai ke keluarga besarnya ketika mereka bawa berita itu pulang. Tetapi tak disangka malam hari sang adik menelpon saya lagi untuk menyampaikan bahwa keputusan saya ditunggu minggu depan. “what” apa saya tadi salah ngomong?  tapi dengan rayuan maut sang adik berhasil membuat saya mengatakan “baik saya salat istikharah dulu dan Insya Allah saya beri keputusan minggu depan.

Saya mulai merasa saatnya kebebasan menjadi single akan segera sirna…

Bagaimana hasilnya akan saya ceritakan selanjutnya………

 

Sitti Rahma Yunus

PhyMotivator

My First PhyMotivation Book

Ini hari yang paling menyenangkan buat saya. Akhirnya setelah niat memiliki buku dengan saya sebagai penulisnya akhirnya terealisasi juga. Sore tadi pihak penerbit mengirimkan contoh cover lengkap dengan harga, jumlah halaman serta kelengkapan buku pada umumnya.

Rasa deg-degan ketika membuka dan melihat untuk pertama kalinya cover dengan dominasi biru dan hitam. Over all exciting tapi mata saya agak terganggu dengan font yang digunakan. Anak tulisan dibawah judul tidak terlalu terbaca. Meski demikian, perasaan puas dengan nama yang terpampang di sampul buku itu pun mengalahkan segalanya. Saya seperti memetik sebuah bintang lagi. Koq lagi? karena Allah telah seringkali memberikan keajaiban dan karunianya. Seperti hadiah short course di Perth, free voucher beli buku di Gramedia, menyelesaikan S2 meski Ayah meninggal, menjadi PNS sekali daftar. Itu semua Rahmat Allah yang tidak terhitung nilainya. Allahu Akbar Baca lebih lanjut

Phymotivator in campus

Tanggal 25 oktober 2014 merupakan hari bersejarah buat saya. Akhirnya setelah dua tahun saya menyatakan diri akan menjadi phymotivator saya akhirnya dapat mewujudkannya. Saya menyusun materi yang saya kupas dari naskah buku phymotivation yang Insya ALLAH desember nanti di publikasikan. Amiin. Dengan materi yang didesain slide menjadikannya komplit. Mimpi yang pelan-pelan menemukan jalannya. Saya di hari itu memberikan materi manajemen kepribadian. Yaitu Bagaimana mengatur kepribadian dengan bercermin pada gejala alam (materi fisika).

Saya menyampaikan bahwa untuk menjadi pribadi yang sukses seseorang harus berprinsip 3B yaitu Berusaha, Bersabar, dan Berkarakter. Jika Anda menginginkan kesuksesan Anda harus berusaha mewujudkan mimpi Anda dengan terus menerus. Seorang Thomas Alpha Edison tidak pernah berhenti berusaha sehingga membuat lampu menyala sampai percobaan ke 9999. Seandainya pada saat percobaan ke 1000 Edison berhenti, maka kita mungkin belum menikmati adanya nyala lampu.

Selain berusaha, seseorang harus tetap bersabar. Mimpi membutuhkan waktu untuk bisa terwujud. Mimpi tidak serta merta terkabul dalam waktu singkat sehingga membutuhkan kesabaran. Bersabarlah menunggu kesuksesan itu datang.

Untuk bisa tetap eksis dalam mencapai sukses Anda harus menjadi orang berkarakter. Yaitu orang-orang yang tetap taat pada ajaran agamanya. Orang yang berkarakter akan disukai orang banyak orang sehingga lebih mudah mencapai sukses.

Saya sangat berharap mahasiswa pendidikan IPA yang hadir saat itu dapat mengukir mimpi. Berani bermimpi dan konsisten dalam mencapai mimpinya. Semoga Phymotivator dapat menjadi pemandu masyarakat kampus. Phymotivator in campus

Sitti Rahma Yunus

Phymotivator

 

2013, finally you come

Begitu banyak cita yang ingin  saya tuliskan di awal tahun 2013 ini meski masih ada beberapa cita yang tersisa di tahun 2012 kemarin. Sepanjang tahun 2012 bahagia dan kesedihan datang silih berganti mempermanis indahnya perjalanan hidup saya sebagai manusia yang utuh. Tahun ketika saya menemukan seseorang melalui dunia maya dan bergulir kedunia real, tahun ketika saya harus kehilangan teman terbaik, laptop yang sangat saya sayangi. Tahun 2012 jugalah tahun dimana manusia dihebohkan dengan ramalan suku Maya mengenai kiamat 21-12-2012. Berita yang membuat dunia bagi yang mempercayai tercengan dan rela menghabiskan milyaran uang untuk membuat hunian teraman di dunia. Baca lebih lanjut

Dream Book in Aussie

Waktu itu saya masih sangat kecil dan belum tahu apa itu mimpi dan cita-cita karena saya memang tidak terdidik untuk bermimpi.Hanya saja khayalan saya akan sesuatu menjadi-jadi ketika saya membaca sebuah buku. Sebuah buku usang tak bersampul yang saya sendiri tidak begitu yakin dimana saya memperolehnya tiba-tiba menjadi bacaan favoritku. Buku itu bercerita tetang seorang gadis kecil yang harus ikut serta ke Aussie karen orangtuanya bekerja di negeri kanguru itu. Gadis kecil itu bercerita bagaimana ia berada di kabin pesawat memandang ke jendela, menatap tanah air Indonesia ketika pesawat take off meninggalkan bandara Soekarno-Hatta. Saya sebagai anak kecil yang tinggal di desa yang hanya melihat pesawat dari jauh membayangkan diri saya berada dalam kabin pesawat seperti gadis kecil itu. Baca lebih lanjut